🍢 Sate Ayam H. Tukri Sobikun: Kuliner Legendaris dari Gang Sate Ponorogo
Siapa yang tidak mengenal Sate Ayam H. Tukri Sobikun? Jika Anda pernah berkunjung ke Ponorogo, atau bahkan sekadar lewat di Jalan Lawu, nama “Sate Tukri” pasti sudah tak asing lagi di telinga. Warung sate legendaris ini sudah berdiri sejak tahun 1950 dan tetap eksis hingga kini. Rasanya yang khas, bumbu kacang yang kaya rempah, dan penyajian yang berbeda dari kebanyakan sate menjadikannya salah satu kuliner wajib saat berada di Ponorogo.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang sejarah Sate Tukri, keunikan penyajian dan rasa, lokasi, jam operasional, hingga kisah menarik di balik julukan “Gang Sate” yang melekat pada tempat ini. Yuk, simak sampai selesai!
📜 Sejarah Sate Tukri Sobikun: Lebih dari Setengah Abad Melayani Lidah Rakyat
Sate Tukri didirikan oleh Haji Tukri Sobikun pada tahun 1950. Awalnya, beliau berjualan keliling kampung sambil memikul alat bakaran dan bahan sate. Perlahan tapi pasti, kualitas dan kelezatan sate buatannya membuat para pelanggan loyal. Hingga akhirnya, beliau menetap di sebuah warung kecil di Gang Sate, Jalan Lawu, dan dari situlah nama “Sate Tukri Sobikun” mulai dikenal luas.
Saat ini, usaha ini diteruskan oleh anak-cucunya yang masih mempertahankan resep asli. Yang menarik, walau sudah viral dan terkenal seantero Indonesia, keluarga besar Tukri tetap menjaga orisinalitas proses memasak, cara pemilihan bahan, serta pelayanan tradisional khas Ponorogo.
🍽️ Keunikan Sate Ponorogo Dibanding Sate Daerah Lain
Berbeda dari sate ayam Madura atau sate Padang, sate Ponorogo punya keunikan tersendiri. Daging ayamnya tidak dipotong dadu kecil, melainkan disayat tipis panjang seperti fillet. Dalam satu tusuk hanya terdapat dua potong daging, namun ukurannya besar dan padat. Ayam yang digunakan pun khusus: ayam kampung yang dibumbui sejak sebelum dibakar.
Bumbu kacangnya pun berbeda. Sate Ponorogo menggunakan bumbu kacang yang lebih kental, manis, dan seringkali dicampur sedikit petis atau gula merah. Di Sate Tukri, bumbu disajikan terpisah agar pengunjung bisa menikmati bakaran ayam terlebih dahulu atau mencocol sesuai selera.
🔥 Proses Pemanggangan yang Tradisional
Proses pembakaran sate masih dilakukan secara manual menggunakan arang kayu. Ini memberikan aroma khas asap yang menyatu dengan daging. Para pembakar sate di Sate Tukri terlatih memutar sate dengan presisi agar matangnya merata tanpa membuat gosong.
Waktu memanggang satu porsi bisa mencapai 10 menit, tapi itu sebanding dengan cita rasa yang dihasilkan. Bahkan, sebagian pengunjung justru menikmati waktu tunggu tersebut sambil menyaksikan atraksi membakar sate dan mencium wangi yang menggoda selera.
🎥 Video Review Sate Tukri Ponorogo
💰 Harga, Menu, dan Pilihan Tambahan
Harga satu porsi sate ayam di sini mulai dari Rp25.000 dengan isi 10 tusuk dan nasi/lontong. Selain sate ayam, tersedia juga menu lain seperti sate kulit, sate ati ampela, dan soto ayam kampung. Minuman favorit di sini antara lain es teh manis, jeruk hangat, dan wedang jahe.
- Sate ayam 10 tusuk + lontong: Rp25.000
- Sate ati ampela 5 tusuk: Rp15.000
- Tambahan bumbu kacang: Rp5.000
- Wedang jahe: Rp7.000
📍 Lokasi & Jam Buka
Warung Sate Tukri beralamat di:
Jl. Lawu No. 43K, Gang Sate, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
Buka setiap hari, mulai pukul 05.00 – 20.00 WIB, dan selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan atau libur nasional.
📦 Bisa Dipesan Online
Buat Anda yang tidak sempat datang langsung ke warung, Sate Tukri juga tersedia di GoFood dan GrabFood untuk area Ponorogo. Untuk luar kota, tersedia layanan pengiriman menggunakan Paxel dengan kemasan vacuum agar sate tetap awet dan aman dikonsumsi.
🧑🍳 Testimoni dan Review Pelanggan
“Satenya beda banget! Bumbunya gurih manis, tekstur ayamnya lembut tapi tetap juicy. Ini baru namanya sate Ponorogo asli.” – Dimas, pelanggan dari Surabaya
“Saya sudah coba sate di banyak kota, tapi Sate Tukri tetap juaranya. Makan di sini bikin nostalgia masa kecil.” – Bu Rini, wisatawan asal Jakarta
🌐 Kenapa Disebut Gang Sate?
Jalan kecil di mana warung ini berada disebut Gang Sate karena di sepanjang jalan tersebut ada lebih dari 10 pedagang sate yang berjualan. Namun, warung H. Tukri Sobikun tetap menjadi yang paling legendaris, bahkan bisa dikatakan sebagai pelopor.
Banyak pengunjung luar kota yang langsung mengetik “Gang Sate Ponorogo” di Google Maps untuk menemukan lokasi ini, dan itu menjadi magnet tersendiri bagi pariwisata kuliner di Ponorogo.
📣 Tips Saat Berkunjung
- Datang pagi atau siang hari agar tidak kehabisan.
- Bersiap antre, terutama saat hari libur.
- Tanyakan varian sate campur jika ingin mencoba ati ampela dan kulit sekaligus.
- Jangan lupa minta bumbu tambahan jika suka rasa pekat dan pedas manis.
🔚 Penutup
Sate Ayam H. Tukri Sobikun adalah bukti bahwa kuliner tradisional bisa tetap bertahan dan bahkan berkembang di era modern. Dengan mempertahankan rasa otentik, pelayanan khas daerah, dan semangat keluarga, warung ini tak hanya menyajikan makanan, tapi juga pengalaman kuliner yang sulit dilupakan.
Jika Anda sedang berada di Ponorogo, jangan lewatkan untuk mampir ke warung ini. Dan jika Anda tinggal di luar kota, coba pesan secara online dan nikmati kelezatan sate legendaris dari rumah.
Selamat menikmati kuliner legendaris khas Ponorogo!